Rabu, 12 Januari 2011

Install JDK (Java Development Kit) di Ubuntu


JDK adalah suatu modal utama ketika kegiatan progamming menggunakan Java menjadi pilihannya. JDK berisi satu bundled KIT, dimana proses kompilasi source-code java menjadi byte class dilakukan dengan menggunakan JDK ini. Netbean atau JCreator hanyalah IDE(Integrated Development Editor). Ketika melakukan kompilasi melalui Netbean sebenarnya JDK yang sudah terintsall didalam komputerlah yg dipanggil, hanya saja proses kompilasi dipermudah dengan cara memanggil langsung lewat IDE(namanya juga Integrated..hehehe..)

Anda dapat mendapatkan file JDK terbaru [di sini]. Karena di sini akan dibahas instalasi JDK di Linux, maka download dulu JDK yang untuk Linux (download yang *.bin). Nah, setelah file JDK didownload, ikuti langkah-langkah berikut dibawah ini.
  1. Taruh [nama_file_JDK].bin di folder (misal) /home/[user]/java
  2. Buka terminal (Application – Accessories – Terminal), masuk sebagai root dan kemudian masuk ke directory dimana file JDK berada. Dalam contoh ini lokasinya adalah /home/[user]/java
  3. Pada terminal, ketikkan command : # chmod 777 [nama_file_JDK].bin
  4. Setelah itu ketik : # ./[nama_file_JDK].bin
  5. Setelah itu akan muncul seperti EULA, tekan spasi sampai EULA habis, kemudian ketikkan yes dan tekan enter. Tunggu proses intalasi hingga selesai.
  6. Setelah proses instalasi selesai, buka file /etc/profile dan /etc/bash.bashrc
  7. Tambahkan baris script seperti dibawah ini pada kedua file tadi
    JAVA_HOME=/home/[user]/java/[nama_folder_jdk]
    export JAVA_HOME
    PATH=$JAVA_HOME/bin:$PATH
    export PATH
  8. [nama_folder_jdk] sesuaikan dengan tempat menginstall jdk, lalu save kedua file tersebut.
Nah, sekarang coba cek di terminal dengan mengetikkan $ java -version apabila muncul tulisan "java version [versi_dari_jdk] blablabla", berarti instalasi berhasil. Dan jika belum bisa, coba restart komputer terlebih dahulu, setelah itu coba lagi $ java -version
Selamat mencoba. ^^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kami tidak lebih hanya para musafir kecil. Berjalan Keluar masuk melewati jalan-jalan di belantara mazhab. Di sini berhati-hatilah, siapa saja bisa tersesat dan berputar-putar dalam kesia-siaan. Banyak papan nama, baik yang baru dipasang atau yang sudah lama ada. Memilih jalan ini begitu mudah dan bahkan membanggakan bagi siapa saja yang tidak teliti. Akhirnya yang kami pilih adalah jalan dengan 'papan nama' yang sudah ada sejak lama. Inilah jalan kami, jalan ahlu al-sunnah wa al-jama'ah, jalan konservative, jalannya para pendahulu yang telah merintis dan menempuh jalan estafet dari Rasulullah SAW. Adapun jalan dengan papan nama yang baru dipasang kami ucapkan selamat tinggal. Biarkan kami memilih jalan ini, jalan tradisi Islam turun temurun yang sambung menyambung sanad: murid dari guru, dari guru, dari guru.... dari salafuna Shalih, dari tabi'ut tabi'in, dari tabi'in, dari sahabat, dari rasulullah Saw.
Inilah jalan kami.... Ahlussunnah Waljama'ah